Pencarian Terakhir
Kalimati
lengang dan berangin sepoi pagi itu. Bulatan putih matahari bersinar pudar di
balik tirai kabut. Sementara aku memasak sup, kulihat Pandu menyelimuti Bumi di
bawah rindang cemara gunung. Bumi rupanya enggan beristirahat di dalam tenda.
Beberapa saat lamanya mereka saling bergumam, kemudian hening.
Pandu duduk bersandar pada batang cemara. Secangkir wedang jahe yang kusuguhkan baru dinikmati setegukan. Sejenak tatapnya mengikuti pergerakan aerobatik sekelompok burung kecil, bercericit berlomba-lomba. Ia perlahan memejamkan mata, lupa dengan isi cangkir yang berangsur kehilangan panasnya.