Pengaruh Pemberian Jantung Pisang terhadap Produksi ASI
Dalam
rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui Air
Susu Ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan pertama, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua
tahun. Menurut WHO cakupan ASI eksklusif di beberapa negara
ASEAN masih cukup rendah antara lain India (46%), Philipina (34%),
Vietnam (27%), Myanmar (24%), dan Indonesia (54,3%).
Rendahnya pencapaian ASI
eksklusif ini berkaitan dengan produksi ASI sedikit dan tidak lancar, ibu kurang
memahami tata laksana laktasi yang benar, bayi terlanjur mendapatkan prelakteal
feeding (pemberian air gula atau dekstrosa, susu formula pada
hari-hari pertama kelahiran), puting susu ibu lecet, payudara bengkak, dan ibu
bekerja.
Untuk
menyukseskan keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif, maka ibu harus
mendapat makanan tambahan dan gizi yang cukup sehingga kelenjar-kelenjar
pembuat air susu dapat bekerja dengan baik dalam memproduksi ASI. Ibu menyusui
dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai sayuran bewarna hijau dan merah serta
buah-buahan yang berfungsi dapat meningkatkan produksi ASI, dan salah satunya
adalah dengan mengonsumsi sayur jantung pisang yang memiliki khasiat
meningkatkan produksi ASI.
Buku
ini memberikan solusi pemecahan masalah pada ibu postpartum yang memiliki
permasalahan dalam menyusui, khususnya dalam masalah produksi ASI, dan dengan
pemberian sayur rebusan jantung pisang setiap harinya sangat efektif dalam
meningkatkan produksi ASI.