Kamis, 20 Februari 2025

Jejak Sejarah Bawaslu : Catatan dan Memoar Awal Berdirinya dalam Pengawasan Pemilu

  • Februari 20, 2025
  • Penerbit NEM


Buku yang ada di tangan anda ini merupakan catatan dan narasi terkait bagian kecil dari jejak sejarah berdirinya sebuah lembaga yang bernama Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) yang berdiri pada tahun 2008, yang sebelumnya bernama Panitia Pengawas Pemilihan Umum (PANWASLU). Lembaga (Bawaslu) pada awalnya berdiri hanya di tingkat Pusat saja, dengan dilantiknya 5 (lima) orang Pimpinan Bawaslu RI terpilih pada periode 2008–2012 di aula KPU RI pada tanggal 9 April 2008 oleh Hakim Agung atas nama Presiden pada saat itu dan sebagai hari kelahiran Bawaslu. Setelah dilantik, 5 (lima) pimpinan Bawaslu tersebut membangun kelembagaan dengan berbagai dinamika suka duka yang dihadapi saat itu, seperti belum adanya anggaran dan Kepala Sekretariat bahkan ruang sekretariat juga belum ada, dan akhirnya dipinjami 2 (dua) ruangan yang ada di KPU RI, pada saat itu kurang lebih selama 6 (enam) bulan selanjutnya setelah ada Kepala Sekretariat, berpindah kantor di Gedung Juang 1945 Menteng Jakarta. Pada tahun 2010 berkantor di Jalan MH. Thamrin 14 Jakarta sampai sekarang, pada sisi lain di hadapkan dengan tahapan pemilu yang sudah berjalan dan pemilihan Kepala Daerah di beberapa daerah, sehingga harus membentuk Panwaslu Tingkat Provinsi dan Panwas Pilkada tingkat Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan Pilkada. Selanjutnya kelembagaan Bawaslu ini setelah ada Kepala Sekretariat bahkan berubah menjadi Sekretaris Jenderal, kemudian selanjutnya di tingkat Provinsi menjadi permanen bahkan sampai di tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2018 menjadi permanen juga, yang sampai kini Penyelenggaraan Pemilu yang di dalamnya ada Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu (DKPP) sebagai satu kesatuan fungsi dalam Penyelengaraan Pemilu untuk mewujutkan demokratisasi di negeri ini. Dalam penulisan buku ini banyak catatan sejarah berdirinya Bawaslu pada periode pertama 2008-2012. Semoga, dari buku ini ilmu pengetahuan dan hikmah seperti inilah yang manusia hari ini dan esok memerlukanya untuk sebuah jalan membangun peradapan dan sejarahnya, khususnya terkait demokrasi dan kepemiluan di negara ini.

                                                                   PEMBELIAN BUKU: