Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif Bioetanol Konsentrasi Rendah pada Motor Bakar Empat Langkah
Seiring
dengan terus meningkatnya penggunaan bahan bakar dari fosil dengan tidak
diimbangi ketersediaan, mengakibatkan ancaman krisis sumber daya minyak. Hal
ini dikarenakan bahan bakar dari fosil termasuk energi yang tidak terbarukan. Cadangan bahan bakar minyak Indonesia sangat
terbatas, Indonesia hanya memiliki cadangan terbukti yaitu, minyak 3,7 miliar
barel atau 0,3% dari cadangan terbukti dunia. Untuk mengimbangi besarnya
konsumsi bahan bakar minyak, Indonesia melakukan impor minyak untuk memenuhi
kebutuhan energi bahan bakar minyak setiap harinya. Keterbatasan sumber daya
minyak bumi mendorong negara industri melirik bietanol (biofuel) sebagai sumber energi altenatif. Selain terus menerus
dapat diproduksi oleh mikroorganisme, bioetanol juga ramah lingkungan. Bahan
bakar bioetanol umumnya digunakan pada motor bakar bensin untuk mensubstitusi
bahan bakar pilot atau bahan bakar utama.
Berdasarkan
perkembangan teknologi saat ini, terdapat salah satu teknologi yang banyak
digunakan pada motor bakar bensin yaitu teknologi VVT-i (Variable Valve Timing
intelligent). Teknologi
VVT-i merupakan teknologi yang mengatur sistem kerja katup pemasukan bahan
bakar secara elektronik baik dalam hal waktu maupun ukuran buka tutup katup
sesuai dengan putaran mesin sehingga menghasilkan tenaga yang optimal, hemat
bahan bakar, dan ramah lingkungan.
Pada buku ini akan dijelaskan
secara lengkap tentang pengaruh blending
bioetanol pada motor bakar bensin 4 langkah terhadap performa dan emisi gas
buang banyak dilakukan pada mesin berkapasitas rendah dan konvensional. Pada
buku ini juga akan dibahas pengujian
blending bioetanol dengan konsentrasi rendah (E0, E5, E10, E15, E20)
pada motor bakar yang mempunyai teknologi lebih canggih yaitu teknologi
VVT-i. Dengan demikian, dapat diketahui performa kerja serta emisi gas buang
yang dihasilkan yang sesuai standar KEPMEN LH No. 5
Tahun 2006.