Blue Economy : Dari Pesisir yang Luas
Buku ini membantu pembaca untuk meningkatkan pengetahuan mengenai potensi yang ada di lingkungan maritim.
Buku
ini membahas 6 program. Program
yang pertama yaitu asap cair. Asap cair merupakan bahan pengawet alami yang
digunakan sebagai pengganti bahan pengawet kimia, seperti formalin dan boraks
pada proses pengolahan produk pangan dalam mempertahankan mutu gizi ikan.
Pengawetan ikan segar menggunakan asap cair berbahan baku tempurung kelapa.
Penggunaan asap cair mempunyai keuntungan dibandingkan metode konvensional yang
digunakan, yaitu lebih mudah diaplikasikan, proses lebih cepat, serta
penggunaannya tidak mencemari, dan durasi ketahanan ikan lebih panjang. Program
kedua yaitu konservasi pelestarian kembali terumbu karang dengan membuat dua
rumah tempat pembudidayaan terumbu karang. Program ketiga yaitu pembuatan abon
ikan marlin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Program yang keempat
yaitu mengolah sampah dengan menggunakan metode 3R (reuse, reduce, and
recycle) sehingga menghasilkan produk lilin aroma terapi dan kursi beserta meja
yang bernilai jual. Program kelima yaitu pembuatan pojok literasi, pemanfaatan sudut ruang kelas yang digunakan
untuk koleksi berbagai macam
literasi. Pojok literasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan budaya literasi yang memfasilitasi berbagai macam bahan
bacaan seperti buku bacaan umum, komik, novel, dan sumber bacaan lainnya
guna meningkatkan minat baca siswa melalui kegiatan membaca yang menyenangkan dan
program yang terakhir yaitu K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada Nelayan.
Nelayan ialah orang yang mencari nafkah dengan memaksimalkan potensi
penangkapan ikan. Komunitas nelayan, seperti yang tinggal di pesisir, mempunyai
laut. Bahaya potensial tersebut dapat timbul dari berbagai aspek seperti,
bahaya kimia, fisika, biologi, ergonomis, lingkungan dan psikososial. Bahaya
potensial tersebut dikhawatirkan menjadi sumber dari kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja. Mengajarkan pertolongan pertama kepada nelayan sangat
penting dan juga dapat meminimalisir kecelakaan yang terjadi.