Senin, 22 Juli 2024

Tafsir sebagai Spirit Pembaruan Keagamaan di Nusantara Abad 19: Khazanah Tafsir Marāh Labîd li Kasyf Ma’nā Qur’ān Majīd

  • Juli 22, 2024
  • Penerbit NEM



Khazanah tafsir di Indonesia telah menapak jejak sejak abad ke-17 dengan hadirnya kitab tafsir utuh “Turjuman al-Mustafid” karya Syekh Abdur Rouf Singkel, yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Karya ini mengutip pendapat dari mufasir terkenal seperti Jalaluddin al-Suyuthi dan al-Khazin, serta mengikuti model penafsiran kitab Jalalain yang disuguhkan untuk menjangkau kalangan awam dan terpelajar dalam kajian tafsir al-Qur’an.

 

Berbeda dengan karya tafsir pada abad ke-19, kitab “Marāh Labîd li Kasyf Ma’nā Qur’ān Majīd” karya Syekh Nawawi al-Bantani ditulis dalam bahasa Arab dan ditujukan bagi kalangan terpelajar yang sudah memahami bahasa Arab dengan baik. Kekosongan selama satu abad di abad ke-18 tanpa karya tafsir dari ulama nusantara membawa kerinduan akan hadirnya kitab tafsir yang berikutnya. Syekh Nawawi, seorang ulama asal Banten yang menguasai berbagai disiplin ilmu seperti fikih, tauhid, hadis, dan tafsir, menjawab kebutuhan ini dengan karyanya yang berkontribusi besar dalam mencerdaskan rakyat Indonesia.

 

Semangat perubahan dan pembaruan yang dituntut oleh zaman harus dipersiapkan sebaik mungkin dengan kembali kepada al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Disiplin ilmu tafsir menjadi kunci untuk mengerti arti dan makna al-Qur’an sehingga umat Islam dapat mengambil manfaat darinya. Buku ini diharapkan dapat menginspirasi pembaca, terutama para mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam memahami dan mengaplikasikan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

 

                                                                   PEMBELIAN BUKU: