Perjumpaan Batin : Sebuah Antologi Puisi
Sebagian orang memaknai puisi sebagai sebuah perjalanan
alam batin manusia yang menggambarkan perjumpaan dengan diri sendiri, dengan
alam semesta, maupun dengan kekuatan yang lebih besar. Asumsi-asumsi itulah
yang tertangkap dalam buku
“Perjumpaan Batin: Sebuah Antologi Puisi” yang kini berada di tangan pembaca.
Dalam
antologi puisi ini, para pemuisi mempersembahkan himpunan karya yang menggugah
jiwa dan menghadirkan pengalaman pribadi yang bervariatif. Puisi berjudul
Jatukarma misalnya, yang dilatari oleh kebimbangan pemuisi terhadap masa depan
hidup dan pasangannya. Atau bisa pula pada puisi Hutan dan Laut yang menyajikan
keterkaitan batin pemuisi dengan alam semesta.
Melalui
bait-bait puisi yang penuh dengan teka-teki dan keindahan bahasa itulah, pembaca
diajak merenungi eksistensi sebagai manusia, hubungan timbal balik dengan alam,
soal cinta, kehilangan, keberanian, juga harapan. Setiap kata dipilih dengan
teliti oleh pemuisi untuk menciptakan harmoni yang membangkitkan emosi dan
refleksi pembaca.
Antologi
“Perjumpaan Batin” ini menjadi semacam jembatan yang menghubungkan pengalaman
yang dialami pemuisi kepada Anda selaku pembaca. Selain itu, antologi ini
menunjukkan kekuatan dan sesekali kerapuhan yang melekat pada setiap individu.
Dengan istilah lain, antologi “Perjumpaan
Batin” yang terkomposisi atas 65
puisi ini bukanlah hanya permainan kata belaka, tetapi juga sebagai curahan
perjalanan spiritual, hasil bingkaian pengalaman manusia dalam kehidupan, dan
pencarian makna yang abadi.