Evaluasi Kinerja BAZNAS Kota Pekalongan dengan Pendekatan IZN
Pasca virus Covid-19 kelesuan perekonomian masih terasa di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia. Lesunya perekonomian berkontribusi kepada angka
kemiskinan. Banyak golongan masyarakat yang pendapatannya menurun, bahkan harus
kehilangan mata pencahariannya. Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia pasca
pandemi Covid-19 akan menjadi tantangan yang serius.
Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia dengan
mayoritas penduduknya lebih dari 270 juta beragama Islam. Hal tersebut
merupakan kekuatan dalam mendayagunakan zakat sebagai penanggulangan
kemiskinan. Pendayakan zakat menjadi semakin penting dalam meringankan beban
ekonomi masyarakat. Mayoritas pengukuran zakat dalam mengurangi kemiskinan
lebih mengutamakan pada aspek material semata. Padahal, ukuran kemiskinan bukan
hanya bersifat material melainkan juga bersifat spiritual. Sehingga dibutuhkan
sebuah cara yang dapat mengukur aspek lainnya, seperti aspek spiritual.
Pengukuran tersebut bernama Center Islamic Business and Economic Studies
(CIBEST) yang dikembangkan oleh Beik & Arsyianti (2015).
Buku ini akan membahas tentang perubahan pendapatan rumah
tangga mustahik tanpa dan dengan adanya bantuan zakat. Selain itu, menjelaskan
tentang karakteristik nilai material dan spiritual mustahik setelah mendapatkan
zakat pasca pandemi Covid-19.