Analisis Algoritma ID3 pada Kunjungan Akseptor KB
Adanya penurunan capaian akseptor KB akan
memiliki dampak terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengalami risiko di kehamilannya. Jika akseptor yang sebelumnya aktif melakukan
kunjungan ulang namun saat kunjungan berikutnya tidak melakukan kunjungan ulang,
maka proteksi terhadap kehamilan menjadi tidak ada sehingga kemungkinan
kehamilan bisa terjadi. Dilihat dari beberapa alat kontrasepsi misalnya pil KB
memiliki risiko kehamikan sebesar 20%, suntik KB sebesar 10%, dan IUD sebesar
15%. Jumlah tersebut jika terjadi penambahan kehamilan berkisar antara 370.000
sampai 500.000 kehamilan. Kunjungan ini bertujuan
untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi oleh tenaga kesehatan dalam upaya
menjarangkan kehamilan, menunda atau pun mengakhiri kesuburan. Namun selama
wabah COVID-19 di mana masyarakat diharuskan untuk tetap di rumah dan
mengurangi berkegiatan di luar menyebabkan akseptor KB menunda untuk melakukan
kunjungan ulang ke tenaga kesehatan karena khawatir tertular COVID-19.
Buku
ini akan membahas kunjungan akseptor KB dengan analisis algoritma ID3. Sehingga
akan terlihat berupa pohon keputusan sebagai prediksi kunjungan akseptor KB pada
masa pandemi. Harapannya, buku ini dapat membantu untuk meningkatkan kembali
kunjungan akseptor KB.