Komunikasi SBAR dalam Pelayanan Keperawatan
Komunikasi
SBAR merupakan alat komunikasi yang direkomendasikan oleh World Health
Organization (WHO) untuk mengomunikasikan informasi penting yang membutuhkan
perhatian dan tindakan segera, komunikasi SBAR tidak hanya meningkatkan mutu
pelayanan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas handover yang akan
menekan angka medical error. Jika komunikasi dalam serah terima
pasien tidak dilakukan dengan baik maka dapat menyebabkan beberapa masalah,
termasuk keterlambatan diagnosis medis dan kemungkinan peningkatan efek
samping, serta konsekuensi lain termasuk biaya perawatan yang lebih tinggi,
penyedia layanan yang lebih besar dan ketidakpuasan pasien.
Disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang di
dalam tubuh pegawai dan menyebabkan pegawai dapat menyesuaikan diri dengan
sukarela pada keputusan peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan
perilaku. Tingginya beban kerja dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi yang
buruk antara perawat dengan pasien, juga kegagalan kolaborasi antara perawat
dengan dokter, sehingga terjadi ketidakpuasan pasien terhadap kerja perawat. Hal ini akan
semakin bertambah buruk dengan ketidakdisiplinan perawat dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Buku ini akan membahas tentang definisi, manfaat,
kelebihan dan faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan komunikasi SBAR, terutama
kedisiplinan dan beban kerja perawat dalam melaksanakan komunikasi efektif SBAR. Buku ini disajikan dengan bahasa sederhana dengan
harapan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pembaca.
PEMBELIAN BUKU: