Stunting merupakan masalah gizi utama yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena memberikan efek jangka panjang seperti kelangsungan hidup yang menurun, perkembangan kognitif dan motorik yang terganggu, produktivitas ekonomi yang menurun, dan kesempatan untuk hidup dalam kemiskinan yang lebih tinggi di masa dewasa, hal ini merupakan ancaman bagi masa depan bangsa. Faktor yang menjadi penyebab stunting adalah pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Faktor lain yang memengaruhi perilaku pencegahan stunting adalah dukungan keluarga dan dukungan lingkungan dalam pemenuhan gizi 1000 HPK. Dukungan lingkungan meliputi beberapa faktor antara lain; faktor teknologi, religious dan filosofi, kerabatan dan nilai sosial, nilai budaya dan keyakinan, pendidikan, ekonomi dan politik, dan semua faktor tersebut dapat memengaruhi culture belief.

Buku ini membahas tentang suatu program yang sesuai untuk meningkatkan perilaku masyarakat dalam pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan dengan pendekatan nilai dan budaya yang dianut oleh masyarakat.

Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Faktor risiko penyebab diabetes melitus tipe 2 adalah riwayat keluarga dengan diabetes melitus, obesitas, wanita dengan riwayat diabetes melitus gestasional, hipertensi, kurang aktivitas, suku/ras, dan sindrom metabolik. Faktor risiko diabetes melitus timbul akibat dari gangguan sensitivitas jaringan hati dan otot terhadap insulin, gangguan sekresi insulin oleh sel β pankreas, kurangnya produksi insulin, dan ketidakmampuan menggunakan insulin atau keduanya.

Masalah kesehatan Diabetes Melitus (DM) saat ini menjadi masalah kesehatan yang semakin tahun jumlahnya semakin meningkat. Jumlah penderita DM di dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari 346 juta tahun 2004 dan angka ini meningkat 4.4% pada tahun 2030. Indonesia menjadi urutan keempat dalam jumlah penderita DM di dunia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan penderita DM di Indonesia pada tahun 2003 sebanyak 13,7 juta dan diperkirakan mencapai 20,1 juta jiwa pada tahun 2030.

                                                            PEMBELIAN BUKU:

Bahan ajar memiliki peran yang sangat krusial dalam setiap proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.

 

Buku ini membahas dan memaparkan tentang tipe-tipe latihan (übungen) dalam bahan ajar/buku teks mata pelajaran bahasa Jerman. Buku ini juga mengulas kesesuaian bahan ajar yang digunakan dengan kurikulum 2013. Harapannya, hal ini bisa menjadi penambah khazanah pengetahuan pembaca mengenai tipe-tipe latihan, khususnya yang ada di dalam bahan ajar dan buku teks mata pelajaran bahasa Jerman di sekolah.

 

 

                                                            PEMBELIAN BUKU:

Komunikasi dalam pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat esensial. Komunikasi menjadi alat kerja utama bagi perawat dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik. Bagi seorang perawat, hal ini cukup beralasan karena perawat selalu bersama dan berinteraksi dengan pasien selama 24 jam secara terus-menerus dan berkesinambungan mulai awal kontak sampai akhir. Pengetahuan dan penerapan tentang dasar-dasar komunikasi terapeutik dalam keperawatan ini sangat penting. Komunikasi dalam praktik keperawatan dapat menjadi elemen terapi. Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi terapeutik akan mudah menjalin hubungan saling percaya dengan pasien dan memberikan kepuasan serta meningkatkan citra profesi keperawatan.

Buku ini akan membahas bagaimana penerapan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan. Beberapa pembahasan penerapan komunikasi terapeutik mencakup dalam asuhan keperawatan anak, komunitas, remaja, lansia, dan beberapa tatanan lain. Penerapan komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.

                                                            PEMBELIAN BUKU:

Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahawan (entrepreneur). Hal ini merupakan investasi modal manusia untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan penting untuk mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Pendidikan kewirausahaan juga dapat meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih kewirausahaan sebagai salah satu pilihan karier selain pilihan karier menjadi pegawai swasta, PNS, atau pegawai BUMN di mana secara signifikan dapat mengarahkan sikap, perilaku, dan minat ke arah kewirausahaan. Sikap, perilaku, dan minat ke arah kewirausahaan seorang mahasiswa dipengaruhi oleh pertimbangan atas berbagai aspek mengenai pilihan karier sebagai wirausahawan.

Buku ini akan membahas mengenai berbagai entrepreunership di bidang kesehatan yakni kesehatan masyarakat, keperawatan, kebidanan, radiologi, kedokteran, laboratorium, dan fisioterapi.

Buku ini berisi tentang penerapan asuhan keperawatan yang menjelaskan beberapa tindakan keperawatan yang sering perawat laksanakan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, diawali dengan menjelaskan pengertian dari jenis tindakan yang akan dilakukan oleh perawat, dan sebelum melakukan tindakan harus tetap memperhatikan kondisi pasien melalui pengkajian, kemudian menentukan diagnosa keperawatan, merumuskan rencana tindakan (intervensi keperawatan), melaksanakan tindakan yang telah direncanakan (implementasi keperawatan) dan evaluasi keperawatan, semua proses keperawatan tersebut harus dapat dilaksanakan sesuai siklus keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi keperawatan.

Buku ini juga dapat menjadi salah satu referensi bagi Mahasiswa Keperawatan dan Perawat dalam meningkatkan ilmu pengetahuannya tentang penerapan asuhan keperawatan, yang di dalamnya memuat berbagai keterampilan yaitu: Fisioterapi Dada dan Postural Drainage, Nebulizing, Terapi Oksigen, Suction, Perawatan Trakeostomy, Water Seal Drainage, Tehnik Napas Dalam dan Batuk Efektif, Teknik Pengambilan Sputum, Teknik Napas Dalam, Teknik Pengambilan Darah Arteri, Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan, Pemasangan Kateter pada Pria, Pemasangan Kateter pada Wanita, Perawatan Kateter Urine, Perawatan Kolostomy, dan setiap jenis keterampilan tersebut disertai dengan daftar tilik sebagai instrumen evaluasi.