KEWARISAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN
Ilmu kewarisan biasa juga disebut ilmu faraid yaitu ilmu
dalam rangka mengetahui siapa yang berhak mendapat harta warisan dari
pewaris dan siapa yang yang tidak berhak. Ilmu ini termasuk
ilmu yang paling utama, paling penting, paling tinggi kedudukannya,
paling besar ganjarannya. Begitu pentingnya ilmu ini, sehingga Allah
Swt. sendiri yang menentukan takarannya. Dia menerangkan jatah harta
warisan yang diperoleh setiap ahli waris, dijabarkan dalam beberapa ayat
yang jelas, karena harta dan pembagiannya merupakan sumber ketamakan
atau keserakahan bagi manusia. Sebagian besar dari harta warisan adalah
untuk semua ahli waris, pria dan wanita, besar dan kecil, mereka yang
lemah dan yang kuat, sehingga tidak terdapat padanya kesempatan
berpendapat atau berbicara berdasarkan hawa nafsu. Oleh karena itu,
Allah-lah yang langsung mengatur sendiri pembagian serta rinciannya
dalam al-Qur’an, membagikannya di antara para ahli waris sesuai dengan
keadilan Allah Swt. demi kemaslahatan manusia.
Meskipun ilmu ini
menjadi ilmu yang paling utama di sisi Allah Swt., namun ilmu ini telah
banyak dilupakan, bahkan ditinggalkan oleh umat Islam di zaman sekarang
ini, sehingga banyak terjadi sengketa yang berujung kepada keributan dan
perebutan harta warisan di kalangan keluarga, karena pembagian harta
warisan tidak lagi berdasarkan kepada hukum kewarisan yang langsung
diatur oleh Allah Swt.
Oleh karena itu, umat Islam sangat
dianjurkan untuk mempelajari dan mengamalkan ilmu ini, sebagaimana hadis
Rasulullah Saw. dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Pelajarilah ilmu farāiḍ lalu ajarkanlah, karena ia separuh
dari ilmu dan akan (mudah) dilupakan orang, dan ia adalah ilmu yang
pertama kali akan dicabut dari umatku.”
KRISTAL
Kristalina Anastasya Putri. Gadis cantik bermata biru
yang hidup tak seberuntung gadis-gadis lain. Kelainan pada matanya
membuat ia menjadi bahan bullyan di sekolah. Bahkan tak seorang
pun mau menjadi temannya kecuali Juna, laki-laki tampan yang menjadi
idola. Juna yang selalu ada untuknya ketika Kristal menghadapi cacian,
bahkan pukulan dari temannya.
Dia Kristal, gadis pintar yang punya
banyak prestasi di sekolah. Dia Kristal, yang selalu menunjukkan senyum
manisnya seakan hidupnya benar-benar bahagia padahal tersimpan sejuta
luka di balik senyum itu. Dia Kristal, manusia paling tulus yang pernah
kutemui dalam hidupku. Tidak pernah ada sedikit pun dendam dalam dirinya
kepada orang lain sekalipun mereka memperlakukannya dengan buruk. Dia
Kristal, gadisku.
BIG DATA: Pemanfaatan ANFIS untuk Klasifikasi Engagement Tenaga Pendidik
Masa Pandemi di awal tahun 2020 memberikan pengaruh yang
sangat besar bagi pendidikan di Indonesia dan juga di dunia. Di saat
pandemi ini pertemuan tatap muka beralih menjadi pertemuan secara
virtual atau online baik untuk proses pembelajaran dan seminar atau workshop.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat mendukung perubahan dunia
pendidikan ini, hal ini terlihat dari banyaknya webinar yang dilakukan
dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik.
Berkembangnya webinar ini memungkinkan peredaran informasi yang semakin
banyak, cepat dan hampir tak terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini
menyebabkan informasi yang sangat banyak bertebaran di dunia virtual
dalam berbagai bidang. Dengan teknologi informasi yang sangat cepat ini
maka trilyunan byte data tercipta setiap hari dari berbagai sumber
seperti di media sosial khususnya yang berhubungan dengan aplikasi yang
sering digunakan pada media seminar berbasis website. Lautan data ini
mengarah pada suatu terminologi yang disebut dengan Big Data.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan hasil dari penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Big Data untuk Klasifikasi Engagement Tenaga Pendidik terhadap Keikutsertaan Webinar di Masa Pandemi”. Buku ini terdiri dari 6 (enam) bab pembahasan di antaranya: Pendahuan, Fuzzy, Jaringan Syaraf Tiruan, Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), Big Data, serta Pemanfaatan ANFIS untuk Klasifikasi Engagement Tenaga Pendidik.
EKONOMI MIKRO: Pendekatan Ideologis Islam
Buku ini menggambarkan situasi global saat ini terkait perkembangan ekonomi dunia yang terpusat pada tiga hal yaitu ekonomi, resources dan sciences.
Seluruh negara akan segera mempersiapkan sumber dayanya guna menangkap
peluang ini dan secepatnya untuk bersinergi memenuhi kebutuhan ekonomi
mikronya. Awal bahasan buku ini tentang framework ekonomi
global dimana kebesaran ekonomi merujuk pada (1) beberapa negara maju,
(2) komunitas negara berkembang regional dan (3) negara-negara kaya.
Salah satu proteksi yang paling kuat di dalamnya adalah fintech. Fintech akan mengubah gaya hidup masyarakat produsen, konsumen termasuk pasar yang menjadi sentral kebutuhan hidup.
Situasi
tersebut menjadi bahan kajian buku ini bahwa esensi ekonomi mikro
sejatinya terkait kualitas kepemilikan baik oleh individu seseorang,
komunitas, perusahaan maupun negara. Oleh karenanya selain membahas
hasil pemikiran ekonomi umum membahas pula hasil pemikiran atau ide-ide
ulama muslim. Implementasi kebijakan pemerintah juga dibahas di buku ini
sebagai representasi mekanisme pasar Islam. Sejumlah embrio
pemikiran ekonomi yang lahir jauh sebelum Adam Smith (abad XVII) dibahas
dalam rangka ‘mengingatkan’ bahwa inisiasi idenya bukan berasal dari
hawa nafsu atau logika semata namun ada tuntunan dari al-Quran
misalnya: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk
dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan)
itu untuk dirimu sendiri” [QS. al-Isra’: 7]. Motivasi hadis tentang
ekonomi menyebutkan bahwa para ulama tidak akan bersepakat dalam hal
keburukan. Dari hal ini jelaslah motivasi ideologis ulama Islam dalam
ekonomi bukan berorentasi pada duniawiah semata tetapi untuk
kemaslahatan umat manusia. Berbeda dengan motivasi dan misi ekonomi
ideologis lain yang memiliki tujuan imperalisme. Salah satunya
pelanggengan eksistensi bunga, tadlis dan gharar dalam konsep investasi,
permodalan dan perdagangan. Selanjutnya silahkan dapat Anda simak
dengan memilikinya, salam.
MASYARAKAT KOTA SEMARANG DAN FILANTROPI ISLAM
Partisipasi umat Islam dalam mengentaskan kemiskinan dan
mewujudkan kesejahteraan bisa dilakukan melalui praktik filantropi,
misalnya dalam bentuk zakat, sedekah, infak, dan wakaf. Kegiatan ini
dapat diorganisasikan secara efektif oleh pemerintah apabila pemerintah
mampu mendorong masyarakat menyalurkan ZISWAF secara optimal. Saat ini
pengelolaan ZISWAF masih berjalan secara parsial sehingga tidak
menghasilkan kapitalisasi sosial untuk mempercepat pengentasan
kemiskinan.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini menghadirkan
pembahasan mengenai Masyarakat Kota Semarang dan Filantropi Islam yang
terbagi dari 7 (tujuh) bab pembahasan yaitu pendahuluan, pengertian
filantropi dan praktiknya, bentuk filantropi Islam, tingkat pendapatan,
afiliasi lembaga keagamaan, dan terakhir masyarakat Kota Semarang dan
filantropi Islam.
MODUL ANAK PENDIDIKAN KESEHATAN
REKRUTMEN CAREWORKER PADA ALUMNI STIKES YARSI MATARAM MELALUI PEER SUPPORT SYSTEM
Jumlah lulusan keperawatan yang bertambah tetapi jumlah
lapangan pekerjaan yang terbatas, menjadi sebuah permasalahan di
Indonesia. Banyak yang bekerja menjadi tenaga perawat sukarela dengan
gaji sangat jauh di bawah Upah Minimum Daerah. Hal ini menjadi peluang
bagi negara Jepang dimana kebutuhan tenaga perawat sebagai Kaigo Fukushi-shi (Caregiver)
sangat tinggi. Melalui Program Indonesia-Jepang Economic Partnership
Agreement (IJ-EPA) membuat kesepakatan untuk pengiriman tenaga careworker
setiap tahunnya sebanyak 1.000 perawat. Namun hanya berhasil mengirim
826 orang dalam rentang 3 tahun melalui program G to G. Monograf ini
memberikan gambaran perbedaan motivasi lulusan baru STIKES YARSI Mataram
yang terdiri dari Profesi Ners dan Vokasi Keperawatan sebelum
mendapatkan pendampingan melalui Kaigo Fukushi-shi Peer Support System dari alumni dan tingkat motivasinya setelah diberikan pendampingan untuk menjadi caregiver (Kaigo Fukushi-shi). Pendampingan melalui Kaigo Fukushi-shi Peer Support System
ini diberikan kepada 25 calon wisudawan dengan hasil perbedaan nilai
motivasi pada mean rank positif dari seluruh peserta. Didapatkan adanya
pengaruh dari Kaigo Fukushi-shi Peer Support System dari para alumni terhadap motivasi calon wisudawan untuk termotivasi bekerja di Jepang sebagai careworker.
Pendampingan ini memberikan kontribusi kepada lembaga agar lulusannya
siap bekerja dan mendapatkan pengalaman bekerja di Jepang sekaligus
sebagai upaya dalam mengurai permasalahan pengangguran di Indonesia.
DONGENG DARI NEGERI KODOK
Dongeng
dari Negeri Kodok” merupakan kumpulan cerita fabel, yang mengisahkan
tentang kehidupan dunia binatang. Buku ini terdiri dari 12 judul cerita
yang dikemas dan mudah dicerna anak. Dengan bahasa penuturan yang ringan
membuat buku layak dibaca. Dengan tokoh cerita binatang yang lucu,
mengemaskan dengan ketamakan dan kebodohannya.Kisah yang dikemas
dalam cerita ini tentu dengan tokoh binatang yang antagonis dan
protagonis, namun di balik cerita perseteruan antarbinatang, terselip
makna dan pesan yang tersembunyi dalam cerita tersebut, termasuk pesan
moral pada tokoh karakter binatang tersebut. Judul “Dongeng dari Negeri
Kodok“ terinspirasi dari peribahasa sang kodok merindukan bulan.
Walaupun
cerita fabel, cerita ini adalah sebuah cerita sarkasme, bagaimana kita
berbuat dan bertindak dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Karena
sesungguhnya kehidupan manusia banyak terinspirasi dari tingkah laku
binatang. Semoga cerita ini menjadi inspirasi tersendiri bagi pembaca.
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA
Budaya tidak bisa dilepas dari pembelajaran. Saat ini,
pendidikan sudah masuk pada Revolusi Industri 4.0, namun budaya sebagai
sebuah konsep, pemikiran, histori, dan peradaban, tidak bisa dipisahkan
dari dunia pendidikan. Budaya terintegrasi baik dalam konteks maupun
konten sebuah pembelajaran sesuai dengan amanah dalam Sistem Pendidikan
Nasional dan Kurikulum 2013.
Dalam buku ini, terdapat enam topik yang
diangkat. Topik tersebut adalah sumber-sumber belajar berbasis budaya
lokal, integrasi permainan berunsur budaya dalam pembelajaran di sekolah
dasar, pendidikan karakter melalui media pembelajaran wayang berbasis
budaya lokal, manajemen pembelajaran berbasis budaya lokal Ngada dalam
pengembangan karakter anak usia dini, koneksi matematis dalam perspektif
budaya lokal Ngada, dan konservasi budaya lokal dalam pembelajaran
bahasa Inggris.
ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Tujuan
pembelajaran pada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yaitu membantu anak untuk
mencapai tahap-tahap perkembangannya, sehingga perlu direncanakan agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk itu, perlu dilakukan kajian pengembangan tujuan
pembelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan anak.
Pada
dasarnya, buku ini mengkaji tentang aspek-aspek perkembangan anak usia dini
yang mencakup Aspek Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini, Aspek Perkembangan
Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini, Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini,
Aspek Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini, Aspek Perkembangan Aspek
Fisik Motorik Anak Usia Dini,
dan Aspek Perkembangan Aspek Seni Anak Usia Dini.
HUBUNGAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN TEKANAN SOSIAL SEBAGAI PEMODERASI
Anggaran selalu terkait dengan perilaku manusia yang
berpartisipasi dalam proses anggaran secara sengaja menciptakan
kemudahan/kelonggaran anggaran bagi diri mereka sendiri dengan cara
mengestimasi pendapatan lebih rendah dan pengeluaran yang lebih tinggi.
Kesengajaan tersebut akan mempengaruhi anggaran dan dikenal dengan
istilah budgetary slack.
Hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap budgetary slack
telah banyak dipelajari dan diteliti oleh para ahli. Topik tersebut
menarik karena hasil-hasil penelitian yang dilakukan untuk menguji
hubungan antara kedua variabel tersebut memberikan hasil yang tidak
konsisten antara satu peneliti dengan peneliti lainnya.
Ketidakkonsistenan hasil penelitian dapat diatasi dengan variabel
pemoderasi yang turut mempengaruhi hubungan kedua variabel yaitu tekanan
sosial.
Tekanan sosial merupakan perasaan yang dirasakan oleh
bawahan yang mampu mencegah bawahan dari salah penyajian dirinya sendiri
ketika atasan memiliki informasi atas produktivitas bawahan. Jika
tekanan sosial yang dirasakan oleh bawahan dalam proses perencanaan
anggaran tinggi, maka budgetary slack yang terjadi akan kecil.
Demikian juga sebaliknya, jika tekanan sosial yang dirasakan oleh
bawahan dalam proses perencanaan anggaran rendah, maka budgetary slack yang terjadi akan besar.
SCIENTIFIC PAPER ACADEMY (SPA) UKM-F DYCRES 2020
Tentang pengarang
Visi
Mewujudkan UKM-F DYCRES yang aktif dan kompetitif dalam mengembangkan pengetahuan berbasis riset.
Misi
Berpartisipasi aktif dalam mengembangkan kreativitas dalam melakukan riset ilmiah.
Dapat berkompetisi dalam kegiatan penelitian yang berorientasi pada pengembangan keilmuwan.
Membangun budaya diskusi sebagai wujud organisasi yang lebih aktif dan kritis.
Melakukan kajian ilmiah, pelatihan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa.
Mengembangkan ilmu ekonomi dan bisnis Islam melalui Study Club Research sebagai bekal pengabdian mahasiswa di masyarakat.
KOMPILASI KARYA ILMIAH UKM-F DYCRES 2019
Buku
yang berjudul “Kompilasi Karya Ilmiah UKM-F Dycres 2019” ini merupakan
kumpulan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh UKM-F Dycres FEBI IAIN
Pekalongan selama periode tahun 2019. Buku ini berisikan kumpulan karya
tulis tentang optimalisasi sumber daya lokal berdaya saing tinggi menuju
Indonesia emas 2045. Buku ini dirancang sedemikian rupa sehingga
diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam memperluas ilmu
pengetahuan serta bermanfaat sebagai bahan referensi dalam penulisan
karya tulis ilmiah selanjutnya.
MENGAPA HARUS NU?
Buku yang berjudul “Mengapa Harus NU?”
ini merupakan karya yang diterbitkan dalam rangka harlah NU yang ke-98
yang diperingati pada tanggal 16 Rajab 1442 H dan yang ke-95 yang
diperingati pada 31 Januari 2021. Buku ini berisi 12 (dua belas) karya
yang yaitu Menguatkan Integrasi Kebangsaan melalui Kolaborasi Ormas
Keagamaan; Nahdlatul Ulama (NU): Dari, Oleh dan Untuk Umat Islam serta
Dunia; Fleksibilitas NU; Nahdlatul Ulama dan Thariqah Akademik; Cipta,
Rasa, dan Karsa NU dalam Tantangan Zaman; Nahdlatul Ulama sebagai
Benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); Khidmah Nahdlatul
Ulama untuk Negeri; Menegaskan Identitas Diri sebagai Nahdliyin dalam
Naungan NKRI; Perjuangan Menghidupkan dan Menghidupi Nahdlatul Ulama
dari Desa; Menstrukturalkan yang Kultural; Ketokohan Syekh H. Mukhtar
Muda Nasution di Sibuhuan; serta Dinamisasi Tradisi Keilmuan Pesantren
NU.
DENAH PILIHAN UNTUK HUNIAN 60-72 M²
Buku ini menyajikan ragam
denah pilihan untuk hunian dengan ukuran 60-72 m2 yang mampu
memenuhi kebutuhan ruang para penghuninya, sekaligus sehat dan nyaman.
Buku ini sangat
direkomendasikan untuk Anda sebagai alternatif ide dan inspirasi untuk
membangun atau memodifikasi rumah/hunian. Sangat aplikatif untuk diterapkan.
PERAN DPRD DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE DI DAERAH
Kewenangan
eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik berbasis nilai
kesejahteraan mengisyaratkan bahwa eksekutif dan legislatif sebagai badan
penyelenggara negara dan pengemban amanah untuk mengelola urusan publik harus
mendahulukan kepentingan yang bersifat umum dan menjaga kemaslahatan masyarakat
banyak di atas kepentingan perorangan dan golongan.
Semangat dari UU No. 23 Tahun 2014 ini adalah
memaksimalkan peranan pemerintah daerah agar mampu melaksanakan kewenangannya
yang berorientasi pelayanan dasar bukan kekuasaan semata. Dengan
kondisi tersebut, mau tidak mau, peran serta masyakarat dalam hal pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis pelayanan publik.
Kewenangan eksekutif dan legislatif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik
dalam perspektif UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah belum
berjalan dengan baik karena terjadinya praktik
hubungan kemitraan yang kebablasan, khususnya dalam hal penyusunan APBD yang
terkesan mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok.
Legislatif
sebagai lembaga pengemban tugas fungsi pengawasan berperan dalam mewujudkan good governance yang bercirikan
pemerintahan yang transparansi, akuntabel, partisipatif, efektif, efisien,
responsif, namun dengan peran fungsi yang cukup luas dapat menimbulkan konflik
antara eksekutif dan legislatif (pemerintah daerah), khususnya kepala daerah.