Strategi dan Media Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Sekolah Dasar Negeri Inklusi Kota Pekalongan
Pendidikan karakter bukanlah pekerjaan sekali jadi
seperti membalikkan tangan, karena selain menyangkut proses yang tidak
sederhana yang melekat dengan penyelenggaraan itu sendiri, sekaligus menyangkut
pembentukan budi pekerti atau akhlak secara menyeluruh yang melekat dan
membangun manusia yang bersifat kompleks. Maka dari itu penguatan pendidikan
karakter harus dimulai sedini mungkin dari mulai anak-anak baik di lingkungan
keluarga maupun sekolah pada tingkat PAUD, TK dan SD. Pendidikan karakter pada
anak merupakan proses yang sangat panjang karena pendidikan karakter tidak hanya
melakukan transfer of value tetapi menanamkan kebiasaan yang baik sampai
menjadi karakter individu yang akan turut membentuk identitas pribadi sehingga
membutuhkan proses karena dituntut tidak hanya mengetahui tetapi menjadi warga
belajar yang mengetahui, merasakan dan pada akhirnya mau melakukan kebiasaan
positif sehingga menjadi karakter anak.
Keberhasilan penguatan pendidikan karakter (PPK) di atas
tidak terlepas dari strategi dan media pendidikan. Di mana dua instrumen
pendidikan tersebut adalah yang paling dominan dalam suatu pendidikan.
Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada strategi dan media penguatan
pendidikan karakter (PPK) di sekolah inklusi Kota Pekalongan. Sekolah Dasar
inklusi merupakan sekolah yang di dalamnya terdapat anak-anak berkebutuhan
khusus (ABK) dan bercampur dengan anak-anak normal. Berdasarkan hal tersebut
pastinya memerlukan strategi dan media yang lebih kompleks daripada Sekolah
Dasar pada umumnya, karena pada usia Sekolah Dasar ini, anak lebih cenderung
untuk menirukan teman mereka yang mempunyai keluarbiasaan dan keunikan
tertentu, hal demikian bisa mengakibatkan anak berkebutuhan khusus kurang
percaya diri (minder). Melihat hal ini, maka strategi dan media sangatlah
penting dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak Sekolah Dasar.
Pemesanan
: 0853-2521-7257 (WhatsApp)
Struktur Sosial dan Prestasi Akademik Generasi Millennial di PTKIN Jawa Tengah
Generasi millennial adalah generasi yang lahir antara
tahun 1982-2003 yang sekarang berusia 14-35 tahun. Mereka memiliki karakter
terlindungi oleh orang tua dan masyarakat sebagai harapan perubahan bagi dunia.
Generasi ini memiliki kecenderungan pemikiran rasional, sikap positif dan sikap
tanpa pamrih. Generasi millennial juga sering dipanggil dengan sebutan generasi
Y, generasi Next, Generasi Net, Echo Bloomers, iGeneration dan generasi
MySpace.
Mereka generasi yang memiliki ciri-ciri “pahlawan”
(heroes), sebagai individu yang dibesarkan di lingkungan overprotektif. Mereka
adalah generasi dengan kelebihan kepercayaan diri sebagai hasil dari pendidikan
mereka dalam lingkungan yang overprotektif dan penuh sanjungan. Kelompok yang
terlahir sebagai pemimpin di kemudian hari. Kualitas bawaan yang terkait dengan
tipe ini adalah masyarakat, kemakmuran, dan teknologi.
Inilah alasan kenapa generasi millennial sangat
diharapkan, karena generasi ini merupakan generasu yang paling tinggi tingkat
pendidikannya. Generasi millennial sebagai generasi yang lahir pada perubahan
besar dunia, menjadi tulang punggung harapan perubahan besar pada era
berikutnya. Mereka lahir sejak awal 1980, pasca masa peperangan, dimana dunia
fokus kepada anak-anak. Hal tersebut menjadikan “Millennial” sebagai generasi
yang paling banyak diperhatikan dalam sejarah.
Pemesanan
: 0853-2521-7257 (WhatsApp)
Sistem Komunikasi Indonesia: Teori dan Contoh Kasus
Komunikasi telah menjadi bagian yang tidak dapat
terpisahkan pada kehidupan manusia dalam lingkup sempit maupun luas seperti
dalam sebuah Negara. Berbicara komunikasi dalam sebuah lingkup yang luas,
menjadikan komunikasi tidak dapat berdiri sendiri dan tak terlepas dari
berbagai pengaruh di sekelilingnya. Sehingga, terbentuklah sebuah sistem yang
disebut Sistem Komunikasi.
Komunikasi terjadi pada berbagai tingkatan di kehidupan
sehari-hari serta memiliki andil pada berbagai proses seperti proses sosial dan
proses budaya. Saat berkomunikasi di berbagai tingkatan dan situasi maka
dibutuhkan model arus komunikasi yang sesuai dengan kondisinya sehingga makna
yang terkandung dalam pesan dapat dimengerti oleh komunikan.
Kehidupan komunikasi tidak akan terlepas dari pers. Pers
merupakan salah satu media yang dapat menyalurkan komunikasi baik dari
pemerintah kepada rakyat maupun sebaliknya. Selain itu, terdapat konsep Opinion
Leader yang dapat mempengaruhi masyarakat akan suatu informasi yang
diberikan olehnya. Berbagai hal di atas dapat dipelajari dalam Buku Sistem
Komunikasi Indonesia Teori dan Contoh Kasus ini. Buku ini juga memberikan
analisis-analisis kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dengan
pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan sistem komunikasi yang ada di
Indonesia.
Pemesanan
: 0853-2521-7257 (WhatsApp)