Rabu, 05 Februari 2025

Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier pada Sistem Reproduksi dalam Keperawatan

  • Februari 05, 2025
  • Penerbit NEM

 


Dalam kesehatan, konsep pencegahan penyakit terbagi menjadi pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer adalah mencegah terjadinya penyakit. Pencegahan sekunder adalah deteksi dini penyakit dan segera mengobatinya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pencegahan tersier adalah pemulihan (rehabilitasi) untuk mencegah terjadinya kecacatan dan kematian.

 

Pencegahan primer dilakukan dengan promosi kesehatan, perlindungan umum, dan khusus. Dalam kasus kesehatan reproduksi misalnya, pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia mengenai penyakit menular seksual, gejala, dan langkah awal yang harus dilakukan ketika menjumpai pasien yang memiliki masalah terkait reproduksi.

 

Promosi kesehatan juga dilakukan untuk mengajak masyarakat untuk peduli kesehatan diri sendiri dan orang sekitarnya. Maka dari itu, setiap masyarakat harus menjaga pergaulan dan mendapatkan penyuluhan di berbagai layanan kesehatan dalam upaya menyampaikan informasi (pesan) yang berkaitan dengan merawat kesehatan reproduksi agar lebih jasmani yaitu dengan menerapkan pola makan teratur, olahraga, serta rutin mengonsumsi vitamin dan suplemen.

 

Selain pencegahan primer, masalah kesehatan reproduksi dapat diatasi dengan pencegahan sekunder, dapat berupa intervensi keperawatan dalam sistem reproduksi yakni mendukung program skrining penapisan atau skrining kanker leher rahim ditujukan untuk menemukan lesi pra-kanker untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan sejak dini. Sehingga pasien yang terdiagnosa penyakit terkait reproduksi sering kali merasa malu atau dikucilkan dari masyarakat. Padahal penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan dilakukan skrining dini seperti HIV/AIDS, sifilis, KLIMIDIA, dsb.

 

Selain itu, diperlukannya pencegahan tersier yang bertujuan untuk mengurangi akibat penyakit yang sudah terjadi. Untuk mencegahnya, dilakukan upaya agar kondisi pasien tidak bertambah buruk dengan memanfaatkan pengobatan ARV atau melakukan rehabilitasi yang dibimbing langsung oleh petugas kesehatan setempat agar mendapatkan pemulihan yang optimal.

  

                                                                   PEMBELIAN BUKU: