Minggu, 05 Januari 2025

Monograf Virus African Swine Fever (ASF) : Kajian Molekuler pada Populasi Babi Lokal

  • Januari 05, 2025
  • Penerbit NEM

 


Pencegahan penyakit menular pada babi penting bagi kesejahteraan hewan dan ekonomi masyarakat bahkan suatu negara. Selain itu, pencegahan penyakit juga vital bagi keamanan pangan dan kesehatan masyarakat ketika menyangkut patogen zoonosis. Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit African Swine Fever (ASF) menyebar luas dan cepat ke berbagai wilayah geografis baru dan menyebabkan kerugian bagi peternak babi terutama peternak rumah tangga dengan aplikasi biosekuriti yang minim.

 

Penyakit ASF di Indonesia pertama kali dilaporkan dari Provinsi Sumatera Utara pada Agustus 2019 dan sejak itu terus menyebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2020 dengan kasus laporan pertama wabah di Pulau Timor.

 

Hasil analisis molekuler virus ASF asal Kupang menunjukkan adanya kemiripan yang tinggi antara virus ASF yang menyebabkan wabah ASF di Kupang dengan virus ASF yang ditemukan di Sumatera Utara, Jawa Barat, dan di negara Asia lainnya seperti di India dan Vietnam. Hal ini mengindikasikan kemungkinan bahwa virus ASF asal Kupang ini berada pada cluster yang sama dengan virus ASF pada wilayah-wilayah di atas.

 

Secara umum ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan masuk dan menyebarnya virus ASF di daerah-daerah di Indonesia yaitu antara lain melalui praktik swill feeding, fomites asal pelaku perjalanan dari daerah tertular ASF maupun akibat lalu lintas manusia, hewan maupun produk asal hewan. 


                                                                   PEMBELIAN BUKU: