Pengawetan Susu dengan Proses Thermal dan Non Thermal
Susu
murni segar merupakan minuman dengan nilai gizi yang tinggi sehingga sangat
mudah mengalami kerusakan. Kerusakan susu murni dapat disebabkan oleh cemaran
mikroba dari hewan perah, peralatan, penjamah/penjual/pemerah, dan lingkungan
atau bentuk kerusakan lainnya seperti protein yang terdenaturasi, dll. Susu
yang mengalami kerusakan dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan tidak
memberikan nutrisi bagi yang meminumnya.
Gerai
penjual makanan dan minuman yang menetap dan tidak menetap merupakan di antara
tempat untuk mendapatkan susu. Penanganan susu di gerai penjual ini
memungkinkan susu tercemar karena ketidaktepatan cara penyimpanannya, kebersihan
alat penyimpanan, lingkungan penjualnya atau karena air yang ditambahkan pada
susu segar. Penyimpanan susu segar pada gerai penjual menggunakan penyimpanan
pada suhu range dangerzone/zona suhu berbahaya yaitu antara 4-<65oC.
Penerapan
teknologi thermal dengan metode pasteurisasi atau dengan metode filtrasi
atau dengan memanfaatkan paparan sinar ultraviolet dapat menjadi alternatif
memperbaiki kualitas susu murni sehingga aman dikonsumsi. Metode-metode ini
dapat diterapkan pada gerai penjual susu murni dengan modifikasi tertentu.
Dalam buku ini penulis menguraikan kualitas susu
mentah, metode thermal dan nonthermal yang diterapkan pada
pengolahan susu dan gambaran kualitas susunya. Diuraikan pula kelebihan dan
kekurangan masing-masing metode serta pengaruhnya terhadap komponen susu.