Dari Balik Bilik : Sebuah Antologi Puisi
Prolog
adalah sebuah puisi yang menjadi mukadimah dalam buku “Dari Balik Bilik: Sebuah Antologi Puisi”.
Prolog memberi kesaksian dari pemuisi bahwa menulis puisi tak akan lengkap jika
proses menyelipkan makna terlewat. Misalnya ketika pemuisi mengasosiasikan diri
menjelma bentuk lain dan mempertentang-kan
posisi dirinya sendiri dalam kehidupan. Tentu pernyataan yang demikian itu
menunjukkan eksklusivitas makna dari kata atau larik yang disajikan pemuisi.
Masih
tentang makna, puisi Dialog dan Epilog yang juga merupakan puisi lanjutan
pembuka antologi, tidak kalah dalam memamerkan manik-manik kata yang sarat
maknawi. Bagi pemuisi, kata dan larik ibarat perhiasan. Kehadirannya sangat
dibutuhkan untuk mempersolek kisah-kisah yang padat nan abstrak dalam antologi
puisi ini.
Tetapi
perlu diakui, tidak sepenuhnya antologi yang tersusun atas 82 judul ini memuat
makna yang monumental juga mendalam. Sebab, terkadang puisi-puisi yang ditulis
baru sebatas pada permainan susunan kata belaka. Namun demikian, hal ini
bukanlah persoalan besar. Pembaca tetap dapat menikmati hidangan kata-kata
segar dalam antologi yang menggambarkan keragaman suasana hati dan pengalaman
hidup dari para pemuisi muda ini. Selamat membaca. Salam literasi!