Intervensi Perawatan pada Pasien Ulkus Diabetikum
Diabetes
merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat dikarenakan
ketidakmampuan tubuh untuk melepaskan atau menggunakan insulin. Kadar glukosa
berbeda setiap harinya, naik apabila setelah makan dan normal kembali dalam
waktu kurang lebih 2 jam. Pada pagi hari kadar gula darah normal setelah puasa
malam adalah 70–110 mg/dL. Biasanya setelah makan atau minum yang mengandung
gula atau karbohidrat kadar gula dalam darah di bawah 120–140 mg/dL. Pada orang
yang tidak aktif kadar glukosa darah normal cenderung naik secara bertahap
setelah usia 50 tahun ke atas. Salah satu komplikasi jangka panjang dari diabetes adalah ulkus diabetik.
Ulkus
diabetikum adalah kondisi pada penderita diabetes melitus yang mengakibatkan
kelainan saraf dan pecahnya pembuluh darah perifer, sehingga terjadi infeksi
dan kerusakan jaringan luka kulit pada kaki. (Kochar, et al., 2019).
Ulkus kaki
diabetik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gula darah tinggi yang
tidak terkontrol, perubahan mekanis pada malformasi metatarsal, tekanan pada
kaki, penyakit arteri perifer neuropatik, dan penyakit arteri perifer
aterosklerotik, yang semuanya umum terjadi pada penderita diabetes. Ulkus dapat menyebabkan amputasi dan bisa meningkatkan risiko
kematian 3 kali lipat hanya dalam waktu 18 bulan. Infeksi dari ulkus diabetikum
yang diikuti amputasi juga dapat menyebabkan penderita mengalami depresi yang
berat.
Buku ini akan membahas tentang perawatan
luka ulkus diabetikum. Ada beberapa treatment yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki atau merawat luka ulkus diabetikum di antaranya dengan menggunakan
Nacl 0,9%, Metronidazole, sansulin, dan obat glimepiride. Buku intervensi ini
disajikan kepada pembaca dengan harapan menambah wawasan terkait perawatan luka
sehingga pembaca dapat membagikan informasi kepada teman sejawat.
PEMBELIAN BUKU: