Pedagang Pasar Tradisional : Makna Pasar, Motif, dan Perilaku Pedagang
Pasar
tradisional, secara sosio-antropologis bukan hanya dimaknai sebagai lokasi
bertemunya penjual-pembeli maupun tingkat permintaan dan penawaran. Pasar yang
dalam bahasa Jawa berarti peken adalah tempat berkumpul masyarakat di mana
berkumpulnya mereka di pasar bukan hanya digerakkan oleh motif-motif bisnis.
Akan tetapi luas lagi, yaitu interaksi sosial. Pasar merupakan ajang kontestasi
antarindidvidu agar dapat saling diterima dan menerima (social acceptance)
di lingkungannya. Tindakan ekonomi yang terbentuk di pasar adalah tindakan
sosial, sehingga tidak berlebihan jika kemudian munculah peribahasa Tuna
Satak Bathi Sanak, yang maksudnya adalah seseorang akan merelakan kehilangan
harta-benda demi mempertahankan persaudaraan.
Namun di tengah derasnya arus ekonomi global yang kian borderless, serangan ekonomi digital dan e-commerce, apa yang membuat pedagang pasar tradisional mampu bertahan? Apa makna pasar tradisional bagi mereka? Bagaimana mereka mengkonstruk perilakunya di pasar tradisional? Mari berdiskusi melalui catatan kecil ini.
PEMBELIAN BUKU: