Dari Pluralisme Menuju Tantularisme : Model Moderasi Beragama Khas Indonesia
Buku ini
membahas konsep Agama Satu Atap sebagai model pemahaman agama yang bersumber
dari kearifan lokal, kekerabatan, dan interaksi sosial asimilatif. Pemahaman
ini diimplementasikan oleh pemeluk agama dengan membuka jendela pengetahuan
agamanya tanpa menolak kebenaran agama lain. Model ini mengusung nilai kebaikan
dan kebersamaan sebagai fondasi untuk mencapai Realitas Ilahi.
Dalam
konteks buku ini menyajikan beberapa aspek, antara lain yaitu: peran kearifan
lokal sebagai simpul pertemuan lintas agama, kepercayaan, dan warga yang
menghilangkan eksklusivitas; resolusi konflik yang bersifat non-koersif dan
non-struktural; serta menjadi sumber inspirasi kebersamaan, memupuk
solidaritas, dan melawan potensi ancaman terhadap solidaritas komunal.
Selanjutnya,
tipologi pemahaman agama masyarakat adalah Tantularisme, di mana pluralisme
diakui tanpa meniadakan nilai dan kebaikan agama lain. Dialog antar agama
dianggap tidak diperlukan karena tingginya kesadaran toleransi dan kerukunan
antar umat beragama, sementara pemindahan agama dianggap sebagai persoalan
biasa karena semua agama mengajarkan kebaikan.
Interaksi
sosial bersifat asimilatif, menunjukkan peleburan kebudayaan melalui perbedaan,
interaksi intensif, dan proses saling menyesuaikan.
Buku ini
memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana kearifan lokal dan interaksi
sosial asimilatif dalam membentuk model moderasi beragama yang unik, di mana
nilai-nilai pluralisme dan kebersamaan menjadi pilar utama dalam mencapai
pemahaman agama yang inklusif.
PEMBELIAN BUKU: