Peran Asupan Nutrisi untuk Menurunkan Risiko Komorbiditas pada Remaja Stunting
Remaja stunting
memiliki risiko terjadinya komorbiditas seperti obesitas, diabetes,
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, dll. Remaja stunting memiliki kemampuan kognitif yang kurang
dibanding dengan remaja normal. Oleh karena itu, remaja stunting menjadi kurang
produktif dibanding remaja yang tidak stunting. Jika bangsa Indonesia
memiliki generasi remaja yang stunting maka akan terjadi loss
generation dan penurunan daya saing bangsa. Kondisi tersebut sesungguhnya
dapat dicegah sejak awal, salah satunya melalui pemberian asupan nutrisi yang
adekuat. Nutrisi terutama asam amino, sangat penting dalam pertumbuhan anak.
Pencegahan harus dimulai pada 1000 pertama hari kehidupan yang dimulai sejak
janin dalam kandungan ibu sampai dengan usia 2 tahun. Selain itu, juga dapat dicegah pada periode kedua
yaitu pada masa pubertas. Pada masa tumbuh kejar kedua (catch up growth)
terjadi peningkatan berat badan sebesar 50% dan tinggi badan sebesar 15%. Pada
masa remaja dibutuhkan asupan nutrisi yang adekuat dan konsisten untuk mencapai
pertumbuhan optimal dan meminimalkan manifestasi penghambat seperti adanya
risiko penyakit infeksi.
Buku ini
membahas tentang pentingnya asupan nutrisi pada remaja stunting dan
pencegahannya terhadap komorbiditas. Penulis berharap, buku ini dapat memberi
kontribusi terhadap peningkatan pengetahuan bagi para pembaca baik yang berasal
dari masyarakat maupun mahasiswa bidang kesehatan dan kedokteran. Selain itu, juga bermanfaat bagi para pengambil
kebijakan di daerah agar dapat
membuat kebijakan pencegahan pada remaja stunting, agar kondisi kesehatannya tidak
menjadi lebih parah dan tetap dapat produktif.