Model Pengembangan Pendidikan Islam di Yayasan Khairul Ummah Syahroni Tahun 1989-2015
Masalah
pengembangan pendidikan Islam sangat penting untuk dikaji, karena melihat bahwa
pendidikan Islam saat ini mengalami kemunduran dibandingkan Barat. Penyiaran
agama Islam di Indonesia sudah dimulai sejak abad ke-7, yaitu pada
zaman khalifah Usman, dan berkembang dengan berakhirnya perang Salib yang
menyebabkan kemunduran dunia Islam. Kemunduran dunia Islam juga
mengakibatkan citra yang buruk terhadap kemunduran pendidikan Islam itu
sendiri. Alasan mengapa pengembangan pendidikan Islam ini sangat penting untuk
dikaji adalah karena keprihatinan atas tertinggalnya kualitas pendidikan Islam,
pendidikan Islam perlu mengadakan pengembangan agar dapat menjawab tantangan
zaman terlebih saat ini dunia sudah mengglobal ditandai dengan kemajuan IPTEK,
sehingga pendidikan Islam harus mampu bersaing dengan pendidikan yang lainnya.
Buku
ini menjelaskan bahwa dalam pengembangan pendidikan Islam menggunakan
pengembangan di bidang kelembagaan, yaitu Majlis Taklim, Taman Pendidikan
al-Qur’an (TPQ/TPA), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Majlis Zikir,
Pondok Pesantren Terpadu, Madrasah Diniyah/Ma’had, Madrasah Tsanawiyah, dan
Madrasah Aliyah. Dan pengembangan yang sangat dinamis yang menyebabkan semua
beriringan untuk maju adalah KBIH, Majlis Zikir dan Pondok Pesantren. Contoh di
Pondok Pesantren sudah mengadopsi sistem perkuliahan dengan adanya lima jurusan
di Pesantren, yaitu: Metode Praktis Membaca Kitab Kuning, Bahasa Arab,
Bahasa Inggris, Dakwah, Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an.
PEMBELIAN BUKU: