Pengendalian OPT Jagung dengan Bijaksana
Jagung (Zea mays) merupakan salah
satu jenis tanaman serealia yang eksis di Indonesia. Tanaman jagung ialah salah
satu bahan pangan pokok potensial sekaligus menjadi satu dari sekian komoditas
penting dalam agribisnis. Dalam hal ini, hasil panen tanaman jagung terbilang
penting dalam upaya peningkatan ekonomi pertanian hingga agribisnis dunia.
Faktor
utama yang menyebabkan rendahnya hasil jagung di Indonesia antara lain gangguan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Kerusakan dan kehilangan hasil yang
disebabkan oleh Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan jenis-jenis OPT yang
menyerang pada fase tertentu masih cukup tinggi sehingga pengendaliannya harus
benar-benar bijak. Bijaknya dalam pengendalian harus benar-benar memperhatikan
dan mengedepankan informasi tentang bioekologi OPT jagung, dengan demikian
sangat diperlukan pengendalian dengan teknik Pengendalian
Hama Terpadu (PHT).
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah
suatu cara pendekatan/cara berpikir/falsafah
pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab dengan sasaran
adalah produktivitas pertanian tinggi; kesejahteraan petani meningkat; populasi
dan kerusakan hama tetap berada pada aras (tingkatan) yang secara ekonomis
tidak merugikan; kualitas dan keseimbangan lingkungan terjaga; serta terjamin dalam
usaha mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan.
Bijak dalam pengendalian OPT harus
memperhatikan dan mengadopsi 4 (empat) prinsip manajamen PHT yakni budi daya tanaman sehat;
melestarikan dan mendayagunakan fungsi musuh alami; pengamatan mingguan dan
petani menjadi ahli PHT. Pengendalain yang bijak tentu terlebih dahulu diawali
dengan identifikasi
OPT dan selanjutnya dilakukan pengendalian. Beberapa hal penting yang menjadi perhatian dalam
penerapan PHT yaitu mempelajari ekosistem pertanian, menetapkan Ambang Ekonomi
(AE), waktu, dan cara PHT.
Harapannya, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan bijak, dapat dilaksanakan dengan harapan stabilitas produksi jagung
terjaga. Selanjutnya dengan buku ini diharapkan dapat
menambah wawasan, pengetahuan,
dan keterampilan para pembaca dalam pengendalian OPT yang bijak.
Selamat membaca dan
semoga sukses.