Keberhasilan Persalinan dengan Augmentasi terhadap Kadar Kortisol
Hormon
kortisol atau lebih dikenal dengan “hormon stres” merupakan produk dari
glukokortikoid korteks adrenal yang disintesa pada zona fasikulata yang berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein; memiliki efek permisif signifikan bagi
aktivitas hormon lain dan membantu seseorang menahan stres. Pada ibu
bersalin sangat rentan terhadap stress. Kekhawatiran seperti cemas dan takut jika
terjadi perdarahan banyak, rasa mulas dan sakit yang luar biasa, bahkan ada
perasaan takut jika bayi yang dilahirkan tidak sempurna adalah beberapa contoh
kekhawatiran yang dialami oleh ibu yang akan bersalin.
Pada beberapa ibu bersalin yang
mengalami adanya stimulasi kontraksi spontan (sudah terjadi) tetapi dianggap
kurang memadai karena gagalnya pembukaan serviks disebut augmentasi. Setiap
augmentasi persalinan yang dilakukan dengan oksitosin infus, sebaiknya disertai
pertimbangan bahwa kegagalan persalinan pervaginam akan dilanjutkan dengan
tindakan seksio sesaria yang harus dilakukan di rumah sakit yang dilengkapi
dengan fasilitas operasi.
Buku ini mengungkapkan perbedaan kadar kortisol pada
ibu dengan augmentasi pada kelahiran normal dan seksio sesarea. Sehingga
langkah selanjutnya bisa mengantisipasi dalam rangka menimbulkan perasaan
tenang dan meningkatkan keyakinan ibu untuk melewati semua fase persalinan,
sehingga tingkat stres ibu dapat ditekan atau bahkan dihindari.