Pemberdayaan Keluarga dalam Deteksi Dini Perkembangan Anak Suku Madura
Stunting merupakan refleksi jangka panjang dari
kualitas dan kuantitas makanan yang tidak memadai dan sering menderita infeksi
selama masa kanak-kanak. Anak yang stunting merupakan hasil dari masalah
gizi kronis sebagai akibat dari makanan yang tidak berkualitas, ditambah dengan
morbiditas, penyakit infeksi, dan masalah lingkungan. Kejadian stunting muncul sebagai akibat dari
keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, perilaku pola asuh yang tidak
tepat, dan sering menderita penyakit secara berulang karena personal higiene maupun sanitasi yang
kurang baik dan kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia dua tahun.
Pengaruh
gizi pada anak usia dini yang mengalami stunting
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang, juga
dapat menyebabkan depresi fungsi imun, perubahan metabolik, penurunan
perkembangan motorik, rendahnya nilai kognitif, dan rendahnya nilai akademik. Anak
yang menderita stunting akan tumbuh menjadi dewasa yang berisiko
obesitas, glucose tolerance, penyakit jantung koroner, hipertensi,
osteoporosis, penurunan performa dan produktivitas.
Kesadaran
dan pemahaman pentingnya deteksi dini penyimpangan perkembangan anak stunting sangat
diperlukan, hal ini dapat dimulai dari keluarga, karena
keluarga merupakan unit terkecil masyarakat dan sebagai tempat kelangsungan
hidup manusia, supaya menjadi generasi penerus yang unggul.
PEMBELIAN BUKU: