Pembangunan Peradaban dan Spirit Etika Bisnis Islam
Perilaku aktual manusia yang berwawasan nilai-nilai etika secara
bersamaan membangun peradaban yang adil dan berketuhanan. Manusia hanya akan
menjadi manusia bila mampu menyadari eksistensi dirinya sebagai makhluk Tuhan
yang harus tunduk pada ajaran-Nya. Manusia sebagai khalifah fil ardl
bertugas mengelola kehidupan di bumi untuk mencapai tujuan kehidupan yang
mendasar yaitu kebahagiaan lahir batin, dunia akhirat. Untuk mendorong
pencapaian peradaban yang humanis, manusia berusaha secara sistematis dengan
mengerahkan seluruh potensi diri (spiritual, intelektual, dan amal-fisikal) dan
mengintegrasikannya dengan pemanfaatan sumber daya alam serta sosial yang ada. Dengan
demikian perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan berbisnis apa pun, tidak bisa lepas dari relasi dirinya dengan Tuhan, sesama
manusia, dan alam semesta.
Interkoneksi antara komponen diri dan aspek-aspek kehidupan individu-sosial
menghasilkan suatu tata nilai yang harus dipahami dan dijalankan secara
rasional dan penuh tanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan hidup secara
harmonis dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Itulah etika bisnis
yang dalam ajaran Islam menjadi pedoman bagi terwujudnya peradaban yang
bermartabat dengan mengacu kepada prinsip kemaslahatan. Visi keberlanjutan
dalam sebuah peradaban berorientasi pada fitrah manusia sebagai penjaga
keseimbangan hidup agar segala sumber daya memberikan kemanfaatan jangka
panjang bagi umat manusia.
PEMBELIAN BUKU: