Allah Lebih Menyayangimu, Ibu
Saat
paling mencekam dan menegangkan ketika bulan Maret, seluruh pegawai menerapkan
sistem kerja Work from Home dan Work from Office. Hikmahnya
kudapat, bisa merawat ibu dengan tanganku sendiri di rumah, karena adanya
regulasi tersebut. Kondisi ibu semakin memprihatinkan. Namun yang kubangga
darinya, beliau masih melaksanakan salat meskipun dengan duduk dan masih bisa
membaca Al-Quran.
Setiap pagi kumandikan dengan air
hangat, kusabuni tubuhnya, dan kusemangati hidupnya, meskipun aku sudah tahu
jawabannya. Beliau selalu berkata, “Kamu ikhlas merawat Ibu, An? Suamimu juga
ikhlas?” Aku jawab dengan suara parau, “Demi Allah, Bu, hanya aku satu-satunya
anak ibu, aku ikhlas lahir batin, demikian pula suamiku. Ini ladang ibadahku,
Bu …” Aku seperti teringat kembali saat merawat bayiku dulu.
Pesan
moral yang disuguhkan sangat terasa dan dapat memberikan pencerahan bagi
pembaca. Buku ini berisi beragam cerita pendek yang dapat dinikmati oleh segala
usia. Dengan bahasa yang sederhana, namun pilihan diksi yang tepat, menjadikan
pembaca tidak merasa bosan menikmati setiap detail isinya.
Semoga semakin kita bersyukur
kepada Sang Khalik seusai kita membacanya. Hidup adalah sebuah pilihan, oleh
karena itu pilihlah jalan yang baik menuju rida Allah Swt.
Selamat membaca, salam literasi …
PEMBELIAN BUKU: