Keamanan Nasional Perbatasan Abyei Sudan
Krisis di perbatasan Sudan Utara pasca referendum Sudan Selatan yang
sangat berdampak pada seluruh sektor keamanan di Sudan pada tahun 2011-2015.
Dampak dari adanya referendum Sudan Selatan sangat memengaruhi sektor militer,
sektor politik, sektor ekonomi, sektor sosial serta sektor lingkungan. Keamanan
di wilayah Abyei sebagai daerah penghasil minyak berperan penting dalam
menopang perekonomian Sudan Utara. Hingga kini Abyei menjadi daerah
administratif khusus yang diklaim oleh Sudan Utara dan Sudan Selatan. Cadangan
minyak Abyei yang berlimpah membuat kawasan itu secara ekonomi diinginkan oleh
kedua negara. Pada 2003 Abyei menyumbang lebih dari seperempat dari total
produksi minyak mentah Sudan. Lokasi perbatasan yang memiliki jalur pipa dari
Heglig ke Pelabuhan Sudan di laut merah sangat berperan penting semenjak ekspor
minyak Sudan berkembang di tahun 1999. Selain itu lokasi perbatasan juga
berperan penting bagi kedua etnis yakni Ngok Dinka da Misseriya dan menyebabkan
konflik klaim etnis, budaya, serta bahasa. Pada 21 Mei 2011 terjadi penyerangan
oleh angkatan bersenjata Sudan Utara. Oleh sebab itu referendum mengenai status
masa depan Abyei ditunda dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Kesepakatan
demiliteralisasi oleh pasukan keamanan PBB untuk Abyei dikerahkan di bawah
resolusi DK PBB mulai 27 Juni 2011. The Concept of National Security sebagai
unit analisa terjadinya perebutan sumber daya minyak bumi di wilayah perbatasan
Sudan Utara dan Sudan Selatan.