Dinamika Islam di Nusantara
Islam adalah agama
yang menuntun umatnya agar senantiasa istiqamah dengan apa yang telah diajarkan
di dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Nabi
Muhammad saw., dengan berpegang
kepada keduanya tanpa keraguan sedikit pun
tentu mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah Swt. baik secara lahir
maupun batin. Hal tersebut menunjukkan bahwa meyakini apa yang telah dilakukan
oleh pendahulu terutama para sahabat rasul, tabi’, dan tabi’in
hinggalah para ulama dan kita hari ini, agar senantiasa berjuang dalam menyebarkan
kebaikan melalui aktivitas
dakwah seantero dunia.
Agama Islam dalam
sejarahnya dibawakan Nabi Muhammad saw. yang pada mula disampaikan secara sembunyi (dakwah
sirriyah) lebih kurang tiga tahun lamanya, mengingat situasi dan kondisi
masyarakat ketika itu, meskipun demikian di antara
penduduk Mekah (Quraisy) tetap ada yang memeluk Islam dan yakin dengan apa yang
disampaikan oleh Rasulullah saw. Tanpa disadari bahwa hari demi hari bulan
berganti demikian halnya dengan tahun, pemeluk Islam kian hari kian bertambah,
tidak hanya mereka yang dari kaum yang lemah, tetapi mereka yang kaya dermawan
seperti Abu Bakar Shidiq, Usman bin Affan, dan juga yang intelek, lalu kemudian Allah Swt. memerintahkan Nabi-Nya Muhammad saw. agar
menyampaikan ajaran Islam secara terang-terangan (dakwah jahriyyah), tujuannya adalah agar masyarakat
Mekah melihat secara nyata perlakunya dan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
saw. tentang tauhid
(akidah) serta tata cara beribadah lengkap dengan tujuannya, dan tata cara dalam
pergaulan (komunikasi) antarsesama baik terhadap muslim maupun dengan nonmuslim dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kesuksesan pengembangan dakwah islamiyah tersebut, Allah Swt. sendiri
yang menyatakan kesempurnaannya, yang telah Nabi laksanakan selama 23 tahun
tersebut, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 3 “pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”.
Demikian pula di nusantara,
kedatangan Islam telah membangun dinamika kehidupan masyarakat hebat, melalui
orang-orang yang ‘alim dan ‘abid dari Arab, dan saudagar Gujarat,
yang datang ke wilayah nusantara, mulai dari samudra Pasai-Aceh hinggalah
merata di Sumatera dan Jawa bahkan melintasi Sulawesi dan Kalimantan. Mereka
dengan akhlaknya sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, kepada pengikutnya
pentingnya budi pekerti (akhlak al-karimah) sehingga dapat diteladani
oleh orang lain. Dan kemudian akan menjadi daya tarik tesendiri tanpa harus
bertanya yang sepertilah esensial Islam, tanpa harus melalui peperangan,
penindasan, dan pemaksaan
penyiarannya, sehingga sifat dan sikap santun tesebut dapat diterima kedatangan
dan keberadaannya oleh masyarakat di nusantara.
PEMBELIAN BUKU: