Pengendalian Perubahan Iklim dalam Kehidupan Beragama
Agama dan
kepercayaan memiliki peran penting dalam merespons fenomena perubahan iklim, karena ada banyaknya pengikut dalam keyakinan tertentu. Umumnya, agama
mengacu pada 5R: Reference (rujukan dari kitab suci), Respect
(saling menghormati), Restrain (mengontrol/membatasi), Redistribution
(berbagi), Responsibility (bertanggung jawab). Karena, agama
mampu mengubah perilaku 6,7 miliar orang atau sekitar 85% dari jumlah penduduk
dunia untuk mendukung mitigasi perubahan iklim, agama, dan kepercayaan bisa
berdampak pada mitigasi perubahan iklim. Agama menjadi pondasi di Indonesia sehingga gerakan
hijau dirasa sulit apabila tidak disertai partisipasi dari agama yang ada.
Gerakan hijau yang dijalankan setiap agama menjadi tanda bahwa masyarakat
bersama-sama mencari solusi dalam adaptasi perubahan iklim. Dalam negara yang
rata-rata masyarakatnya memiliki identitas agama ini, masalah pemanasan global
diharapkan menjadi perhatian publik sehingga aksi pengendalian perubahan iklim
dapat diiringi dengan adanya sinergi antarlembaga keagamaan.
PEMBELIAN BUKU: