Dakwah melalui Pendekatan Komunikasi Antarbudaya : Melacak Aktivitas Dakwah Nabi Muhammad pada Masyarakat Madinah
Keanekaragaman budaya manusia merupakan keniscayaan yang tidak
dapat dielakkan, namun budaya perlu dicermati karena tidak sepenuhnya budaya
yang berkembang dalam masyarakat baik dan membawa kemaslahatan bagi manusia
meskipun budaya tersebut sudah ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat
seperti kebiasaan pesta dengan minum minuman keras dan sebagainya. Membangun
sebuah jembatan antarbudaya (dalam arti ras, kepercayaan, dan sosiokultural),
dengan landasan persamaan dan persaudaraan saat ini sangat penting. Karena
manusia tidak berdiri sendiri terutama pada kehidupan yang kontemporer dan
kompleks seperti dewasa ini. Hubungan kerja sama dengan sesama manusia untuk
menghindari fanatisme dan etnosentrisme yang berlebihan, sebab kedua hal
tersebut dapat menyebabkan perpecahan di antara manusia.
Salah satu
ikhtiar manusia untuk memelihara hubungan dengan sesama adalah melalui dakwah
antarbudaya seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. pada periode
Madinah yaitu dakwah dengan memperhatikan dan mengindahkan nilai-nilai budaya
termasuk tradisi agama yang dianut masyarakat. Dakwah dalam hal ini berarti
memberi bimbingan tidak mencaci maki budaya orang lain, adat-istiadat, dan
tradisi agama yang dianut masyarakat. Bila menyimpang dari agama dapat
diluruskan sesuai dengan tuntunan agama itu sendiri, dan pelaksanaannya
berpedoman pada prinsip-prinsip dakwah antarbudaya sebagaimana yang akan
diuraikan pada buku ini.
PEMBELIAN BUKU: