Ekstrak Daun Kelor untuk Mengatasi Bahaya Asap Rokok pada Kehamilan
Asap rokok memicu terjadinya stres oksidatif yang mengakibatkan tingginya aktivitas peroksidase lemak yang ditandai dengan tingginya kadar malondialdehid (MDA) dan rendahnya kadar superoksida dismutase (SOD). Peningkatan jumlah radikal bebas dalam tubuh akibat paparan asap rokok akan menyebabkan penurunan sistem pertahanan endogen terhadap radikal bebas. Sehingga pemanfaatan antioksidan dalam melindungi tubuh terhadap efek yang merusak dari radikal bebas sangat diperlukan baik dari konsumsi sayuran maupun buah-buahan. Pertahanan antioksidan internal dan eksternal dibutuhkan selama kehamilan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif karena pengaruh radikal bebas, yang akhirnya akan memengaruhi proses perkembangan embrio. Daun Moringa oleifera dalam berbagai penelitian diketahui dapat digunakan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Berdasarkan hasil penelitian uji fitokimia didapatkan hasil bahwa daun kelor asal Lombok mengandung semua senyawa metabolit sekunder di antaranya flavonoid, alkaloid, steroid, tanin/polifenol, saponin, antrakuinon, dan terpenoid.
Dari hasil riset didapatkan bahwa pemberian ekstrak daun kelor varietas NTB berpengaruh terhadap penurunan kadar MDA dan peningkatan kadar SOD. Namun tidak berpengaruh terhadap perubahan histologi pada plasenta. Dalam penyelidikan lebih lanjut sangat penting untuk melihat keterkaitan perubahan histologi yang terjadi pada bagian fetal dan maternal plasenta untuk mengevaluasi toksisitas perkembangan embrio dan memahami mekanismenya, yang akhirnya akan berdampak pada luaran kehamilan.