Biodiversitas Nabati, Indigenous, dan Edible dari Bumi Uncak Kapuas Kalimantan Barat
Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang dikenal di Kalimantan Barat sebagai kabupaten konservasi. Salah satu bukti konservasi adalah keberadaan tumbuhan liar yang masih ada dan dapat dijadikan sumber bahan pangan, salah satunya tumbuhan seperti sumber bahan bumbu, jamur, kacang-kacangan non legume dan buah-buahan. Golongan bumbu seperti daun tugu, buah sindu, daun tepus, buah kluwak, asam kandis, bunga honje atau kecombrang baik yang sudah dikenal maupun belum. Golongan jamur disebut masyarakat lokal kulat antara lain kulat taun, kulat kuping, kulat putih, dan kulat mangkok. Golongan kacang-kacangan non legume antara lain biji pansaan, biji kelampai, pelanjau, biji dangkuk, dan labu dendang merupakan salah satu biji yang langka di Indonesia. Golongan buah-buahan liar seperti empakan, kutejensis, asam keranji, serta cempedak. Buah liar yang ditemukan banyak ditemukan engkala dan sengkuang. Buah liar yaitu buah umbing, mentawak, litakan, kemayau, dan buah yang belum banyak dikenal adalah buah lemba (Curculigo sp).
Selain menjadi bahan pangan tumbuhan liar ini dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal karena mengandung zat gizi dan senyawa bioaktif. Informasi pada buku ini menjadi penting sebagai media agar seluruh masyarakat Indonesia dapat mengembangkan suatu produk lebih ekonomis tanpa melupakan untuk melakukan konservasi karena manfaatnya yang besar bagi kelangsungan hidup manusia maupun hewan di masa depan.