Manfaat Ginger (Jahe) sebagai Terapi Nonfarmakologis dalam Mengatasi Emesis Gravidarum Berdasarkan Evidance Based
Mual dan muntah pada kehamilan berlebih atau hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan ibu hamil, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir rendah, kelahiran prematur, serta malforasi pada bayi baru lahir. Kejadian pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine Growth Retardation/IUGR) meningkat pada wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum. Aroma harum jahe dihasilkan oleh minyak atsiri, sedang oleoresisnya menyebabkan rasa pedas yang menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe merupakan bahan terapi untuk meredakan dan mengurangi rasa mual dan muntah. Selain itu, jahe juga efektif dalam mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama kehamilan dan menurunkan mual muntah pada ibu yang multigravida.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan ibu hamil serta sebagai lini pertama kontak dengan ibu hamil dalam menerima segala keluhan dan mendeteksi secara dini adanya komplikasi pada ibu hamil. Sebagai upaya penanganan emesis gravidarum bidan melakukan upaya dengan memberikan salah satu terapi komplementer yang diberikan berdasarkan bukti ilmiah atau evidance based dalam kebidanan yang dapat diterapkan berdasarkan bukti ilmiah sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi.