Monograf Khasiat Kandungan dan Aktivitas Antibakteri pada Ekstrak Daun Kelambu Menjangan (Chromolaena odorata)
Kelambu Menjangan dengan nama latin Chromolaena odorata. Tanaman Kelambu Menjangan (Chromolaena odorata) banyak ditemukan sebagai tanaman yang tumbuh liar dan dianggap sebagai gulma sehingga tanaman ini masih jarang digunakan karena dianggap sebagai tanaman penggangu padahal tanaman ini memiliki banyak manfaat. Daerah sebaran tanaman Kelambu Menjangan (Chromolaena odorata) dapat tumbuh di berbagai sistem penggunaan lahan yaitu sawah, lahan kosong, tepi jalan, pekarangan dan juga di bantaran sungai. Pemanfaatan bahan alam dari tanaman Kelambu Menjangan ini salah satunya adalah dari bagian daun Kelambu Menjangan. Berdasarkan hasil skrining fitokimia yang telah dilakukan bahwa daun Kelambu Menjangan (Chromolaena odorata) antara lain mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, fenolik, tanin, flavonoid, steroid, dan terpenoid. Fungsi dari senyawa metabolit sekunder tersebut sebagai antibakteri, antivirus, antioksidan, anti inflamasi yang mencegah kekakuan dan rasa nyeri dan vasodilatasi. Hasil penelitian secara in vitro yang dilakukan bahwa ekstrak daun Kelambu Menjangan memiliki kandungan metabolit sekunder dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans, dan Staphylococcus epidermidis.