Minggu, 10 Oktober 2021

Menjaga Malondialdehid dan Kadar Superoksida Dismutase Ovarium yang Terpapar Rhodamin B

  • Oktober 10, 2021
  • Penerbit NEM


Buku ini menyajikan tentang temuan baru sebagai hasil penelitian, yakni sebuah cara untuk menjaga kadar Malondialdehid dan kadar Superoksida Dismutase Ovarium yang Terpapar Rhodamin B.

Rhodamin B merupakan zat pewarna yang berbahaya dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP). Rhodamin B memiliki senyawa klorin (Cl) yang merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif (bersifat racun bagi tubuh), juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang sangat radikal, dan dapat menginduksi Reactive Oxygen Spesies (ROS). Rhodamin B bila dikonsumsi dalam jumlah besar dan berulang, akan terakumulasi dalam tubuh, sehingga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi. Tubuh dapat menetralisir radikal bebas tersebut melalui sistem antioksidan enzimatik yakni superoksida dismutase, bila jumlah radikal bebas berlebihan maka kemampuan tubuh untuk menetralisirnya akan berkurang. Dalam tubuh yang sering terpapar rhodamin B akan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan yang disebut dengan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan termasuk pada organ reproduksi. Kombinasi vitamin C dan E dapat bekerja secara sinergis untuk mencegah reaksi peroksida lipid di ovarium akibat paparan rhodamin B. Vitamin E larut dalam lemak yang dapat mencegah reaksi berantai dari peroksidasi lipid dalam membran sel. Vitamin C larut dalam air, ditemukan dalam sitosol dan cairan ekstraseluler yang dapat berinteraksi langsung dengan radikal bebas.