Bahasa dan Politik di Indonesia: Eufemisme dalam Debat Perdana Capres-Cawapres RI 2019
Debat perdana Capres-Cawapres RI 2019 yang diselenggarakan KPU menjelang Pilpres memberi reaksi atas sikap dan perilaku masyarakat Indonesia. Debat ini memberi dampak eksternal yang cukup signifikan terutama pada pergulatan politik, rekognisi identitas, dan agama. Melalui fenomena itu, saya coba lakukan penelitian di bidang linguistik. Bagaimana konstruksi bahasa yang dibentuk Capres-Cawapres saat debat berlangsung. Dari data penelitian yang dikumpulkan, para kandidat Capres-Cawapres banyak yang menggunakan konstruksi eufemisme. Sebuah konstruksi makna figuratif yang beresensi positif. Memberi suasana komunikasi yang menyenangkan dan sopan. Konstruksi ini dilakukan dengan adanya misi, seperti menarik simpati masyarakat, atau minimal mengurangi tensi politik di Indonesia saat itu sedang memanas. Pembahasan selanjutnya dibahas dalam kajian buku ini. Selamat membaca.