Kemiskinan dan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kronis saat ini menyumbang 60% mortalitas dan 47% beban penyakit di dunia dan akan terus meningkat dengan prediksi pada tahun 2020 kematian akibat NCDs adalah 73% dan merupakan 60% beban penyakit di dunia. Saat ini negara miskin dan sedang berkembang menunjukkan perkembangan peningkatan angka kejadian penyakit kardiovaskular. Pada negara berpenghasilan rendah angka kejadian penyakit kardiovaskular mencapai 78% dan merupakan ranking ke-3 kematian di dunia pada tahun 1999, dan diperkirakan pada tahun 2010 merupakan penyebab utama kematian di negara sedang berkembang.
Isu kemiskinan, ketidakadilan ekonomi dan sosial menjadi fokus utama yang menjadi tantangan terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular. Penelitian-penelitian telah dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi dengan penyakit kardiovaskular, dan secara konsisten memperlihatkan hubungan terbalik terutama di banyak negara industri. Hubungan antara status sosial ekonomi pada negara yang sedang berkembang atau negara yang sedang mengalami transisi menunjukkan hubungan yang tidak konsisten.
Sampai saat ini belum ada data yang lengkap tentang risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke di Kabupaten Ponorogo pada masyarakat golongan miskin. Buku ini merupakan hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemiskinan dengan risiko penyakit kardiovaskular di Kota Ponorogo. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2009 namun masih sangat relevan pada kondisi saat ini. Hal ini sesuai dengan perkembangan transisi epidemiologi di mana penyakit kardiovaskular semakin meningkat dari tahun ke tahun.