ANALISIS COST RECOVERY RATE (CRR) PADA INSTALASI RAWAT INAP
Cost Recovery Rate rumah sakit pemerintah di Indonesia pada tahun 1995 termasuk sangat rendah, yaitu hanya 20%. Rendahnya CRR ini disebabkan antara lain besaran tarif yang jauh lebih rendah dibanding dengan biaya satuan (unit cost). Artinya
pemerintah memberi subsidi yang cukup besar kepada setiap pasien yang
berobat ke rumah sakit pemerintah. Apabila tarif dengan CRR rendah
tersebut diberlakukan di kelas perawatan bawah (kelas III atau bangsal)
hal tersebut adalah wajar sebab kelas perawatan ini diperuntukkan umtuk
tujuan sosial bagi masyarakat kurang mampu, tetapi apabila tarif
tersebut diberlakukan pada kelas perawatan VIP atau kelas I, maka
terjadi subsidi yang lebih besar bagi masyarakat kelas atas yang selama
ini terjadi di rumah sakit pemerintah yang disebabkan oleh penetapan
tarif tidak rasional tanpa memperhitungkan lebih cermat tingkat
pemulihan biaya (cost recovery) pada masing-masing kelas perawatan.
Buku ini berisi 8 (delapan) pembahasan, di antaranya tentang Pengertian dan Fungsi Rumah Sakit, Pengertian Pendapatan, Pengertian dan Penggolongan Biaya, Pengertian dan Penetapan Tarif, Cost Recovery Rate (CRR), Break Event Point (Bep), serta Analisis Cost Recovery Rate (CRR) pada Instalasi Rawat Inap.