Dualisme Pendidikan di Indonesia dan Masa Depan Madrasah dalam Pandangan Kepala Sekolah
Menurut beberapa
laporan yang masuk dalam file dokumen Kementerian Agama (2017), jumlah Madrasah
Ibtidaiyah (MI) mencapai 23.517 lembaga. Total Madrasah Tsanawiyah (MTs) ada
12.054 lembaga. Lalu, Madrasah Aliyah (MA) jumlahnya 4.687 lembaga. Sementara
itu, menurut catatan Balitbang Kemendiknas (2000); dari 171.651 SD dan MI maka
21.454 atau 12% di antaranya adalah madrasah, dari 30.716 SLTP dan MTs maka
9.850 atau 32% persen di antaranya adalah madrasah, dan dari 11.478 SMU dan MA
maka 3.578 atau 31% di antaranya adalah madrasah. Data tersebut menggambarkan,
dilihat dari segi jumlah, keberadaan madrasah di Indonesia telah dan akan terus
memainkan arti penting dalam menentukan warna pendidikan nasional.
Akan tetapi, pada faktanya hingga dewasa ini pengakuan
resmi secara hukum terhadap status madrasah sebagai setara dan sama dengan
sekolah-seperti termaktub dalam UU No. 2 Tahun 1989 dan No 20 Tahun 2003, belum
mampu menghilangkan ketidakadilan perlakuan terhadap madrasah. Dalam konteks
inilah, suatu penelitian tentang pandangan dan gagasan para Kepala Madrasah
madrasah mengenai masa depan madrasah menjadi penting untuk dilakukan.
Buku ini membahas mengenai bagaimana para Kepala
Madrasah memandang dualisme pendidikan di Indonesia yang hingga dewasa ini
terus berlangsung serta apa gagasan-gagasan dan upaya-upaya Kepala Madrasah
dalam merespon dualisme pendidikan tersebut dalam rangka membentuk masa depan
madrasah-madrasah yang mereka pimpin.
Pemesanan : 0853-2521-7257 (WhatsApp)