Ki Ageng Cempaluk: Ksatria Kinasih Pajang-Mataram
“Kebenaran
akan menemukan jalannya sendiri. Begitu juga dengan kebenaran sejarah. Membaca
menjadi salah satu jalan menuju kebenaran. Membaca novel KI AGENG CEMPALUK
Ksatria Kinasih Pajang-Mataram akan memperkaya tfsir legenda Kabupaten
Pekalongan.”
Drs. H. Amat
Antono, M.Si.
(Bupati
Pekalongan Periode 2001-2006 & Periode 2011-2016)
“Ikhtiar
mendokumentasikan legenda & sejarah Pekalongan dalam sebuah novel berhasil
dilakukan penulis. Dalam novel ini ditegaskan, bahwa Ki Ageng Cempaluk &
Joko Bahu bukanlah sekedar tokoh dongeng rakyat, tetapi keduanya hadir di
panggung sejarah di tengah pertikaian politik - militer antara Mataram Islam
dengan VOC.”
Drs. H.
Farid Achwan
(Ketua DPRD
Kabupaten Pekalongan 1987-1992 dan Anggota DPR RI 1992-1997)
“Novel KI
AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram ini membantu pembaca memahami
sejarah terbentuknya Kadipaten Pekalongan. Penulis mampu mengkombinasikan
antara dongeng lokal, baik legenda maupun mithos, dengan referensi sejarah
Mataram Islam dan VOC Belanda dengan penuh imajinasi.”
H. Asif
Kholbihi, SH, M.Si.
(Ketua DPRD
Kabupaten Pekalongan Periode 2004-2009 & Periode 2009-2014 & Bupati
Pekalongan 2016-2021)
“Saya
mengapresiasi terbitnya novel KI AGENG CEMPALUK Ksatria Kinasih Pajang-Mataram.
Novel ini memotret dinamika sosial-politik-budaya yang mampu memberi inspirasi
kehidupan masyarakat Kabupaten Pekalongan. Ada jiwa religius & semangat
gotong royong dari tokoh-tokohnya. Spirit dan nilai budaya menjadi corak
karakter masyarakat & pemerintah. Pekalongan kini tak lepas dari sejarah
masa lalu. Novel ini sangat inspiratif.”
Dra. Hj.
Hindun, M.Hum.
(Ketua DPRD
Kabupaten Pekalongan 2014-2019)
Pemesanan :
0853-2521-7257 (WhatsApp)